Sinergi Cegah Kekerasan: Satgas PPKPT UNESA bersama BEM Vokasi Gelar Webinar Tangkal Toxic Relationship dan Kekerasan Seksual Digital

Sabtu, 22 Maret 2025 - Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis (PPIS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Vokasi memperkuat sinergi dalam upaya percepatan pencegahan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi, khususnya di Fakultas Vokasi Unesa.
Sebagai bagian dari wujud nyata rencana tersebut, Satgas PPKPT dan BEM Vokasi mengadakan webinar online bertema "Tangkal Toxic Relationship dan Aspek Hukum Kekerasan Seksual Berbasis Digital" yang diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Vokasi. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam membangun relasi yang sehat serta memahami aspek hukum terkait kekerasan dalam hubungan.
Webinar dibuka oleh Firman Yasa Utama, S.Pd., M.T., selaku pembina BEM Fakultas Vokasi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan agar mahasiswa memiliki batasan diri yang jelas sebagai rambu-rambu dalam berperilaku, serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, ia berharap materi yang disampaikan dalam webinar ini dapat disosialisasikan kepada mahasiswa lainnya. Yang membuat acara ini semakin spesial adalah sesi pembuka berupa Refleksi Ramadhan, yang membahas berbagai isu kekerasan yang tengah terjadi di Indonesia. Dalam sesi ini, Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, S.Ag., M.Ag., selaku Direktur PPIS Unesa, memaparkan data terkait kekerasan serta menjelaskan sanksi administratif bagi mahasiswa Unesa yang terlibat dalam tindakan kekerasan.
Acara puncak diisi dengan pemaparan materi oleh dua narasumber berpengalaman. Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum., M.A. (Kasi Ideologi Moderasi Beragama dan Bela Negara) menyampaikan materi bertajuk "Membangun Relasi Sehat Nir-Kekerasan: Melindungi Diri dari Kekerasan Seksual dan Digital Sex" yang menekankan pentingnya relasi yang sehat dan strategi praktis bagi mahasiswa untuk melindungi diri dari kekerasan, terutama kekerasan berbasis digital.
Sementara itu, Iman Pasu Purba, S.H., M.H. (Kasubdit Pencegahan, Penanganan Kekerasan dan Isu Strategis) mengulas kasus-kasus kekerasan seksual yang sedang marak terjadi di Indonesia, khususnya kekerasan seksual berbasis digital atau digital sex abuse. Dalam paparannya, ia mengajak mahasiswa untuk lebih waspada, mampu mengendalikan diri, serta peka terhadap lingkungan sekitar jika menemukan kasus kekerasan seksual.
Webinar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dan narasumber. Melalui diskusi ini, mahasiswa dapat mendalami materi serta memahami upaya pencegahan kekerasan dalam hubungan. Oleh karena itu, diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang hubungan yang sehat, pencegahan kekerasan, dan aspek hukum terkait, khususnya dalam perlindungan terhadap kekerasan digital.
Share It On: