Satgas PPKPT Unesa Gelar Audiensi dengan DP3AK Jatim untuk Wujudkan Kampus Ramah Perempuan

Surabaya, 18 Maret 2025 – Satuan
Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) UNESA
menggelar audiensi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan
Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur. Pertemuan yang berlangsung di Kantor
DP3AK Jatim ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam upaya menciptakan
lingkungan kampus yang lebih aman dari segala bentuk kekerasan dan ramah bagi
perempuan.
Dalam audiensi tersebut, Satgas PPKPT UNESA menyampaikan berbagai program yang telah dan akan dijalankan guna mencegah serta menangani kasus kekerasan di lingkungan kampus, salah satunya adalah kekerasan berbasis gender yang dialami oleh sivitas akademika. Direktur Pencegahan dan Penanganan Isu Strategis (PPIS) UNESA, Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, menegaskan pentingnya kerja sama dengan DP3AK Jatim dalam menyediakan pendampingan bagi korban, memperkuat sistem pelaporan, serta memberikan edukasi kepada sivitas akademika tentang pencegahan kekerasan serta pentingnya kerja sama terkait rumah aman yang nantinya dapat menjadi rujukan bagi UNESA untuk menangani kasus.

Kepala DP3AK Jatim, Liswati, menyambut baik inisiatif dari Unesa dan menegaskan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencegah kekerasan di lingkungan akademik. Ia juga menyampaikan bahwa DP3AK Jatim siap memberikan pendampingan hukum, psikologis, serta pelatihan bagi dosen dan mahasiswa dalam memahami serta menangani kasus kekerasan.
Selain itu, dalam audiensi ini juga dibahas rencana penguatan regulasi internal di Unesa terkait pencegahan kekerasan terutama kekerasan berbasis gender. Langkah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kampus yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu perlindungan perempuan.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Unesa dapat menjadi model kampus ramah perempuan yang mengedepankan keamanan, kesetaraan, dan perlindungan bagi seluruh sivitas akademika. Komitmen ini sejalan dengan visi besar Unesa dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bebas dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Share It On: