Peningkatan Pemahaman Mitigasi Bencana dan K3 bersama BPBD Kota Surabaya

03 Oktober 2024 - kategori SUB DIREKTORAT MITIGASI CRISIS CENTER 81 Views

Rabu, 3 Oktober 2024 – Subdirektorat Mitigasi Crisis Center menggelar kegiatan peningkatan pemahaman mengenai mitigasi bencana dan K3 di Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Acara yang merupakan hasil kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan civitas akademika dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Direktur Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Isu Strategis, Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan tanggap terhadap potensi bencana. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniarto, S.T., M.T., yang mengapresiasi kerja sama antara UNESA dan BPBD. Ia menambahkan bahwa kerjasama ini merupakan langkah penting untuk mewujudkan kampus yang lebih aman dari risiko bencana.

Pada sesi materi pertama, Pancawati Sugiharti Multiningsi, S.Sos., M.Ap., menyampaikan pentingnya memahami konsep mitigasi bencana. Beliau menjelaskan bahwa bencana dapat terjadi akibat faktor alam maupun non-alam, yang berdampak pada kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, hingga trauma psikologis. Mitigasi bencana, lanjutnya, adalah serangkaian upaya yang bertujuan mengurangi risiko melalui peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana. Dalam pemaparannya, Pancawati juga menyoroti berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di Kota Surabaya.

Sesi kedua pemaparan materi mengenai Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang dibawakan oleh Yunita Prafitri, S.H. Materi ini memberikan pengetahuan dasar mengenai tindakan pertolongan pertama pada korban kecelakaan atau bencana. Yunita menjelaskan cara-cara menangani situasi darurat, seperti membidai luka, menghentikan pendarahan, menangani luka bakar, serta teknik melakukan back blow, manuver Heimlich, hingga chest thrust untuk korban dengan kondisi khusus seperti ibu hamil atau obesitas. Selain itu, Yunita juga memberikan panduan tentang pemindahan korban secara aman.

Tak hanya itu, peserta juga diberikan pengetahuan praktis mengenai teknik perlindungan diri saat terjadi gempa. Mereka diajarkan barang-barang apa saja yang penting dibawa saat menghadapi bencana gempa untuk meningkatkan peluang keselamatan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapan seluruh civitas akademika UNESA dalam menghadapi bencana, sekaligus memperkuat kerja sama antara pihak kampus dan BPBD Surabaya demi menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan tanggap terhadap risiko bencana.

Share It On: