Talkshow Harmoni Sosial dan Budaya: Upaya Kolektif Wujudkan Masyarakat Anti Kekerasan

Satuan Tugas Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkolaborasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, menggelar talkshow bertajuk Merajut Harmoni dan Budaya Menuju Masyarakat Anti Kekerasan pada Selasa, 18 Februari 2025. Tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dari kekerasan. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) UNESA ini dihadiri oleh lebih dari 100 mahasiswa dan diawali dengan pengantar dari anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Jairi Irawan, S.Hum. Dalam sambutannya, Jairi menekankan pentingnya sinergi antara pendidikan, budaya, dan kebijakan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan. Ia juga menekankan bahwa banyaknya kasus kekerasan, terutama di institusi pendidikan, harus disuarakan dengan tegas dan diusut secara tuntas.

Terdapat dua materi inti yang dibawakan pada talkshow ini, yaitu Harmoni Sosial dan
Budaya yang disampaikan oleh Rojil Nugroho Bayu Aji, S.Hum., M.Hum., serta materi kedua terkait Budaya
Nirkekerasan oleh Putri Aisyiyah Rachma Dewi, S.Sos., M.Med.Kom. Pada materi
Harmoni Sosial dan Budaya, Rojil menyampaikan
bahwa kunci dari menciptakan kedamaian di tengah keberagaman adalah toleransi.
Selain itu, ditekankan pula bahwa Indonesia merupakan negara yang plural,
majemuk, dan beragam sehingga menimbulkan adanya harmoni sosial dan budaya di
mana perbedaan haruslah diterima dan dirayakan. Adapun demokrasi substantif
juga menjadi fokus dengan lebih menekankan pada inklusivitas bagi seluruh
lapisan masyarakat termasuk pada kaum minoritas.

Dalam pemaparan materi kedua, Putri menyampaikan berbagai bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, verbal, emosional, simbolik, serta kekerasan berbasis gender dan institusional. Putri juga menyoroti bahwa relasi kuasa kerap menjadi akar permasalahan serta urgensi dari regulasi Pertor No. 11 tahun 2024. Oleh karena itu, UNESA mengambil langkah dengan berkomitmen untuk mewujudkan kampus dengan zero kekerasan melalui penyediaan hotline pengaduan dan berbagai langkah preventif untuk menciptakan atmosfer kampus yang aman dan inklusif.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya sinergi dan integritas antara pendidikan, budaya, serta kebijakan dalam menciptakan lingkungan yang nirkekerasan. UNESA menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan kampus yang nirkekerasan, adil, aman, dan nyaman bagi semua.
Share It On: